Istri cantik vs Istri jelek
------------ --------- --------- ---------
istri cantik ga sempet masak buat suami atau masakannya ga enak,
suami bilang: ndak papa sayang? kita makan di restoran aja yuk?
istri jelek ga sempet masak buat suami atau masakannya ga enak,
suami bilang: masakan kok sama tampang sama? sama2 ga enak
------------ --------- --------- ---------
istri cantik kebelet minta dibeliin mobil baru
suami bilang: sabar ya sayang, nabung dulu? apa sih yang nggak aku beri
buat kamu?
istri jelek kebelet minta dibeliin mobil baru
suami bilang: kamu tuh? ga tau apa cari duit susah, minta aneh2 lagi
------------ --------- --------- ---------
istri cantik lagi hamil tua lewat depan suami
suami bilang: sayang? wanita itu kalu sedang hamil justru sexy lho
istri jelek lagi hamil tua lewat depan suami suami bilang: weleh? gentong jalan, ngapain sih mondar mandir aje
------------ --------- --------- ---------
istri cantik ga mau nyuci pakaian
suami bilang: ahhh kan ada pembantu dan mesin cuci, lagian ntar tangan kamu jadi kasar lho?
istri jelek ga mau nyuci pakaian
suami bilang: dasar sok? timbang nyuci pakaian aja ga mau? (sambil
geleng2 kepala)
------------ --------- --------- ---------
istri cantik lagi ngambek dan cemberut
suami bilang: kamu biar cemberut gitu tetep keliatan manis kok yang...
istri jelek lagi ngambek dan cemberut
suami bilang: muka dari tadi dilipet ga dilipet juga sama ajah...
------------ --------- --------- ---------
istri cantik lupa bangunin suami untuk kerja
suami bilang: kamu tidurnya nyenyak banget ya semalam, gapapa kok
sekali2 aku telat kekantor?
istri jelek lupa bangunin suami untuk kerja
suami bilang: Tidur apa pingsan? aku bakal kena marah boss nih gara2
kamu?
------------ --------- --------- ---------
istri cantik dandan pake make up mahal
suami bilang: kamu tambah cantik deh? I Love You
istri jelek dandan pake make up mahal
suami bilang: dasar BUBOR? Ibu-ibu Boros?!
------------ --------- --------- ---------
istri cantik ngajak plesiran ke Bali
suami bilang: Bali is beautiful place
istri jelek ngajak plesir ke bali
suami bilang: alah? ancol aja kenapa yang deket!!!
------------ --------- --------- ---------
istri cantik lagi sakit
suami bilang: Sebentar lagi juga sembuh? kamu banyak istirahat ya
istri jelek lagi sakit
suami bilang: wah? jangan2 bentar lagi nih? namanya juga umur
------------ --------- --------- ---------
istri cantik udah bbrp kali melahirkan
suami bilang: ikutan senam di gym aja biar tetap bugar dan km tetap
cantik
istri jelek udah bbrp kali melahirkan
suami bilang: Tuh badan melar semua? ikutan senam sana tiap minggu pagi
di halaman PUSKESMAS_
MAZMUR 23:1-6
Sabtu, 18 September 2010
Seperti Uap
Yakobus 4:13-16; Mazmur 39:5, 6
“…. kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yakobus 4:14).
Saya kadang mengenang masa-masa lalu, entah itu saat kecil, remaja, atau saat di sekolah. Atau kalau bertemu dengan teman lama, kami langsung memperbincangkan “topik” masa lampau yang manis dan indah. Tetapi di manakah semuanya itu? Tidak ada lagi! Kita tidak bisa lagi kembali ke masa lampau dan hidup pada masa-masa itu. Karena manusia suka hidup pada masa lampau, atau kalau bisa mengubah sebuah sejarah masa lampau supaya bisa mengubah nasib atau keadaan seseorang, maka terbitlah film-film bertopik mesin waktu yang digandrungi. Tetapi itu di film, buka kenyataan. Jangan pernah percaya akan inkarnasi. Ini adalah penyesatan dari kuasa kegelapan. Mengapa saya berkata demikian? Sebab mereka yang percaya akan inkarnasi akan menggunakan hidupnya dengan sembrono dan seenaknya. Mereka mengira bahwa masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.
Saudara, hidup manusia itu seperti uap. Semuanya begitu singkat. Tahu-tahu kita merasakan bahwa rambut di kepala kita semakin menipis, uban semakin banyak, dan daerah keriput semakin meluas. Sepertinya baru kemarin kita melihat anak-anak bermain di halaman depan, eh tahu-tahu kini sudah menginjak dewasa dan segera menikah. Hidup itu cepat.
Pemazmur berkata, “Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan” (Mzm. 39:5, 6)!
Kita akan menjadi manusia yang semakin bijak, bila kita sadar akan singkatnya hidup kita itu. Kalau kita tahu kebenaran ini, maka jadikanlah hidup ini berarti. Dan ingat, hidup manusia itu ditentukan sekali, setelah itu datanglah penghakiman (Ibr. 9:27). Karena itu jadikan hidup Anda memiliki sasaran yang benar. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya hidup Anda untuk menjadikan hidup ini berarti. Hidup yang berarti adalah hidup yang berada dalam jalur kehendak Allah. Hidup yang berarti adalah hidup yang menjadi berkat dan terang bagi bangsa-bangsa.
Renungan:
Anda tidak tahu apakah besok Anda masih akan melihat matahari bersinar. Anda juga tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hidup Anda besok. Karena itu jadilah bijak dan pergunakanlah hidup Anda untuk kemuliaan Tuhan. Jangan sia-siakan hidup Anda.
Manusia yang bijak menyadari akan fananya hidup manusia.
“…. kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yakobus 4:14).
Saya kadang mengenang masa-masa lalu, entah itu saat kecil, remaja, atau saat di sekolah. Atau kalau bertemu dengan teman lama, kami langsung memperbincangkan “topik” masa lampau yang manis dan indah. Tetapi di manakah semuanya itu? Tidak ada lagi! Kita tidak bisa lagi kembali ke masa lampau dan hidup pada masa-masa itu. Karena manusia suka hidup pada masa lampau, atau kalau bisa mengubah sebuah sejarah masa lampau supaya bisa mengubah nasib atau keadaan seseorang, maka terbitlah film-film bertopik mesin waktu yang digandrungi. Tetapi itu di film, buka kenyataan. Jangan pernah percaya akan inkarnasi. Ini adalah penyesatan dari kuasa kegelapan. Mengapa saya berkata demikian? Sebab mereka yang percaya akan inkarnasi akan menggunakan hidupnya dengan sembrono dan seenaknya. Mereka mengira bahwa masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.
Saudara, hidup manusia itu seperti uap. Semuanya begitu singkat. Tahu-tahu kita merasakan bahwa rambut di kepala kita semakin menipis, uban semakin banyak, dan daerah keriput semakin meluas. Sepertinya baru kemarin kita melihat anak-anak bermain di halaman depan, eh tahu-tahu kini sudah menginjak dewasa dan segera menikah. Hidup itu cepat.
Pemazmur berkata, “Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku! Sungguh, hanya beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan” (Mzm. 39:5, 6)!
Kita akan menjadi manusia yang semakin bijak, bila kita sadar akan singkatnya hidup kita itu. Kalau kita tahu kebenaran ini, maka jadikanlah hidup ini berarti. Dan ingat, hidup manusia itu ditentukan sekali, setelah itu datanglah penghakiman (Ibr. 9:27). Karena itu jadikan hidup Anda memiliki sasaran yang benar. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya hidup Anda untuk menjadikan hidup ini berarti. Hidup yang berarti adalah hidup yang berada dalam jalur kehendak Allah. Hidup yang berarti adalah hidup yang menjadi berkat dan terang bagi bangsa-bangsa.
Renungan:
Anda tidak tahu apakah besok Anda masih akan melihat matahari bersinar. Anda juga tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hidup Anda besok. Karena itu jadilah bijak dan pergunakanlah hidup Anda untuk kemuliaan Tuhan. Jangan sia-siakan hidup Anda.
Manusia yang bijak menyadari akan fananya hidup manusia.
Senin, 13 September 2010
Mengapa kita menyembah Tuhan?
" Menjadi Umat Penyembah yang menyembah dalam Roh dan Kebenaran "
Mengapa kita menyembah Tuhan?
a. Karena kita adalah ciptaanNya
Allah menciptakan manusia menurut gambarNya (kej 1:26-27) bukannya tanpa maksud. Dan Ia (Allah) menghendaki penyembahan kepadaNya dari pihak kita (Mazmur 150:6), penyembahan bukanlah soal pilihan. Ketika menanggapi pencobaan ibliz (Mat4:10) Yesus mengutip Ul6:13 ("Engkau harus menyembah Tuhan AllahMu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"). Dengan berkata demikian kepada ibliz, Ia berkuasa untuk memerintahkan kepada setiap mahkluk yang diciptakanNya.
b. Karena Tuhan adalah raja.
Menyembah dikatakan atau dikonotasikan sebagai suatu sikap menghormati dan sujud kepada seorang Raja. Tuhan adalah Raja yang kekal (Maz10:16) dan kuat (Maz99:1-5;9), Dia layak menerima penyembahan yang murni dari hati kita.
c. Karena apa yang t'lah Allah perbuat kepada kita.
Landasan penyembahan yang benar adalah penebusan, Allah t'lah menebus kita sehingga kita menjadi penyembah. Yesus berkata bahwa Anak Manusia (Yesus) datang kedunia untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Luk19:10). Dalam Yoh4:23 Tujuan Bapa mengutus Kristus untuk mencari dan menyelamatkan dengan tujuan khusus: untuk menghasilkan umat yang menyembah. Jadi tujuan utama kita dis'lamatkan agar kita menjadi umat penyembah sehingga hidup kita berkenan kepadaNya.
1 Petrus 2:9 mencatat betapa Allah t'lah mengasihi kita dengan maksud:
- "Mengeluarkan kita dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib" ,ini berbicara tentang karya penebusan Kristus yang t'lah menebus kita dari cara hidup yang sia-sia dan membawa kita berjalan dalam terangNya.
- "menjadikan kita umat pilihan" Hal ini bicara soal anugrah, kita sebenarnya tidak layak dikasihani, namun sebalikNya Allah justru menjadikan kita sebagai umat pilihanNya.
- "menjadikan kita imamat yang rajani" ini berbicara bahwa Allah tidak hanya mengangkat kita tapi juga menjadikan dan memberi wewenang atau kuasa kepada kita.
- "menjadikan kita bangsa yang kudus" ini menunjukkan adanya sifat Illahi dalam orang-orang yang ditebusNya yang diberikanNya atau diwariskanNya kepada kita.
- "menjadikan kita umat milik Allah sendiri." Ini berbicara bahwa Allah bukan hanya menebus kita tapi juga mengangkat derajat kita dari bukan bangsa pilihan Allah menjadi umat milik Allah.
Mengapa kita menyembah Tuhan?
a. Karena kita adalah ciptaanNya
Allah menciptakan manusia menurut gambarNya (kej 1:26-27) bukannya tanpa maksud. Dan Ia (Allah) menghendaki penyembahan kepadaNya dari pihak kita (Mazmur 150:6), penyembahan bukanlah soal pilihan. Ketika menanggapi pencobaan ibliz (Mat4:10) Yesus mengutip Ul6:13 ("Engkau harus menyembah Tuhan AllahMu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"). Dengan berkata demikian kepada ibliz, Ia berkuasa untuk memerintahkan kepada setiap mahkluk yang diciptakanNya.
b. Karena Tuhan adalah raja.
Menyembah dikatakan atau dikonotasikan sebagai suatu sikap menghormati dan sujud kepada seorang Raja. Tuhan adalah Raja yang kekal (Maz10:16) dan kuat (Maz99:1-5;9), Dia layak menerima penyembahan yang murni dari hati kita.
c. Karena apa yang t'lah Allah perbuat kepada kita.
Landasan penyembahan yang benar adalah penebusan, Allah t'lah menebus kita sehingga kita menjadi penyembah. Yesus berkata bahwa Anak Manusia (Yesus) datang kedunia untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Luk19:10). Dalam Yoh4:23 Tujuan Bapa mengutus Kristus untuk mencari dan menyelamatkan dengan tujuan khusus: untuk menghasilkan umat yang menyembah. Jadi tujuan utama kita dis'lamatkan agar kita menjadi umat penyembah sehingga hidup kita berkenan kepadaNya.
1 Petrus 2:9 mencatat betapa Allah t'lah mengasihi kita dengan maksud:
- "Mengeluarkan kita dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib" ,ini berbicara tentang karya penebusan Kristus yang t'lah menebus kita dari cara hidup yang sia-sia dan membawa kita berjalan dalam terangNya.
- "menjadikan kita umat pilihan" Hal ini bicara soal anugrah, kita sebenarnya tidak layak dikasihani, namun sebalikNya Allah justru menjadikan kita sebagai umat pilihanNya.
- "menjadikan kita imamat yang rajani" ini berbicara bahwa Allah tidak hanya mengangkat kita tapi juga menjadikan dan memberi wewenang atau kuasa kepada kita.
- "menjadikan kita bangsa yang kudus" ini menunjukkan adanya sifat Illahi dalam orang-orang yang ditebusNya yang diberikanNya atau diwariskanNya kepada kita.
- "menjadikan kita umat milik Allah sendiri." Ini berbicara bahwa Allah bukan hanya menebus kita tapi juga mengangkat derajat kita dari bukan bangsa pilihan Allah menjadi umat milik Allah.
PENGAKUAN IMAN RASULI
1. Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan
bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya Yang Tunggal, Tuhan Kita.
3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4. Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut.
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
6. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan Orang Kudus
10. Pengampunan Dosa.
11. Kebangkitan Tubuh.
12. dan Hidup Yang Kekal.
AMIN.
bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya Yang Tunggal, Tuhan Kita.
3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4. Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut.
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
6. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan Orang Kudus
10. Pengampunan Dosa.
11. Kebangkitan Tubuh.
12. dan Hidup Yang Kekal.
AMIN.
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
Sejarah Kenapa Gajah Jatuh oleh Semut?
Ada seekor semut hitam kecil sedang berjalan menaiki tubuh gajah besar
sambil mendekati lubang telinganya.
Tak lama kemudian gajah besar itupun pingsan.(kenapa? ??)
Ternyata semut kecil hitam itu berbisik ditelinga si gajah besar
"sayang,aku hamil dan kamu bapaknya"
Itulah sejarahnya
*Penjual Telor *
Di sebuah pasar tradisional.
Pembeli: "Mas, telornya berapa sekilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta , Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: "Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan? "
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah.Kebetulan yang jual
telor lagi ke belakang. Sayadisuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia
dateng."
*Kirim Surat Ijin *
Supar sering tidak masuk sekolah tanpa alasan dan berita yang jelas, suatu
hari di dimarahi oleh gurunya Guru,
"Supar kalau kamu nggak masuk karena sakit atau halangan, kan kamu bisa
kirim surat !"
Supar: "Dulu Supar pernah kirim surat tapi nggak pernah di balas-balas,
jadi malas untuk buat surat lagi..."
Jangan malu untuk tertawa hahahaha...hehehehe
Ada seekor semut hitam kecil sedang berjalan menaiki tubuh gajah besar
sambil mendekati lubang telinganya.
Tak lama kemudian gajah besar itupun pingsan.(kenapa? ??)
Ternyata semut kecil hitam itu berbisik ditelinga si gajah besar
"sayang,aku hamil dan kamu bapaknya"
Itulah sejarahnya
*Penjual Telor *
Di sebuah pasar tradisional.
Pembeli: "Mas, telornya berapa sekilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta , Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: "Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan? "
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah.Kebetulan yang jual
telor lagi ke belakang. Sayadisuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia
dateng."
*Kirim Surat Ijin *
Supar sering tidak masuk sekolah tanpa alasan dan berita yang jelas, suatu
hari di dimarahi oleh gurunya Guru,
"Supar kalau kamu nggak masuk karena sakit atau halangan, kan kamu bisa
kirim surat !"
Supar: "Dulu Supar pernah kirim surat tapi nggak pernah di balas-balas,
jadi malas untuk buat surat lagi..."
Jangan malu untuk tertawa hahahaha...hehehehe
Selasa, 07 September 2010
Belajar Dari Ketekunan Ayub
Yakobus 5:9-11; Ayub 42:12
“Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan” (Yakobus 5:11).
Anda sedang menghadapi masalah? Itukah alasannya sehingga Anda tidak mau lagi datang ke gereja? Mari pikirkan sejenak. Masalah Anda tidaklah seberat Ayub. Perhatikan masalah yang dihadapi oleh Ayub: ia kehilangan kekayaannya; ia kehilangan keluarganya; ia kehilangan kesehatannya; ia kehilangan teman-temannya. Itu terjadi dalam kurun waktu yang singkat, tanpa adanya “persiapan” sebelumnya.
Yang menjadi kunci keberhasilan Ayub menuai berkat pada akhirnya adalah kesabaran. Kata “sabar” mempunyai arti “tabah”. Dengan kata lain Ayub tabah menghadapi semua ujian itu sambil memandang ke depan bahwa Allah sanggup melakukan perkara yang besar.
Yang menjadi penekanan Yakobus, di samping kata “bersabar”, adalah kalimat “Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan”. Karena dia penuh dengan belas kasihan, maka Dia tidak akan terlambat menolong kita.
Akhir hidup Ayub ditandai dengan tercurahnya berkat yang lebih dari sebelumnya. Kalau Anda berhasil bertahan dan sabar sambil menantikan janji Tuhan, maka apa yang terjadi dengan Ayub akan terjadi juga dalam hidup kita, yaitu tercurahnya berkat yang lebih dari sebelumnya. Seperti Alkitab katakan, “TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu ……” (Ay. 42:12).
Kalau Anda menghadapi masalah anggaplah ini sebagai awal untuk menerima berkat berlipat. Camkan baik-baik bahwa Allah kita itu maha penyayang dan penuh belas kasihan. Anda adalah anak-Nya yang telah direbut “mati-matian” sampai Yesus harus tersalibkan, masakan Ia kini melupakan Anda? Tidak mungkin, bukan? Jadi percayalah bahwa Allah sanggup mengubah malapetaka menjadi kebahagiaan. Hanya saja bersabarlah seperti Ayub, sampai Ia menyatakan kepada Anda bahwa apa yang dijanjikan-Nya itu pasti digenapi.
Renungan:
Jangan kecil hati bila Anda menghadapi masalah. Belajarlah dari kehidupan Ayub dan ketekunannya. Sebab orang yang bertekun akan melihat dan menikmati berkat Allah yang disediakan-Nya bagi mereka yang bertekun.
Masalah adalah langkah menuju berkat Allah.
“Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan” (Yakobus 5:11).
Anda sedang menghadapi masalah? Itukah alasannya sehingga Anda tidak mau lagi datang ke gereja? Mari pikirkan sejenak. Masalah Anda tidaklah seberat Ayub. Perhatikan masalah yang dihadapi oleh Ayub: ia kehilangan kekayaannya; ia kehilangan keluarganya; ia kehilangan kesehatannya; ia kehilangan teman-temannya. Itu terjadi dalam kurun waktu yang singkat, tanpa adanya “persiapan” sebelumnya.
Yang menjadi kunci keberhasilan Ayub menuai berkat pada akhirnya adalah kesabaran. Kata “sabar” mempunyai arti “tabah”. Dengan kata lain Ayub tabah menghadapi semua ujian itu sambil memandang ke depan bahwa Allah sanggup melakukan perkara yang besar.
Yang menjadi penekanan Yakobus, di samping kata “bersabar”, adalah kalimat “Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan”. Karena dia penuh dengan belas kasihan, maka Dia tidak akan terlambat menolong kita.
Akhir hidup Ayub ditandai dengan tercurahnya berkat yang lebih dari sebelumnya. Kalau Anda berhasil bertahan dan sabar sambil menantikan janji Tuhan, maka apa yang terjadi dengan Ayub akan terjadi juga dalam hidup kita, yaitu tercurahnya berkat yang lebih dari sebelumnya. Seperti Alkitab katakan, “TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu ……” (Ay. 42:12).
Kalau Anda menghadapi masalah anggaplah ini sebagai awal untuk menerima berkat berlipat. Camkan baik-baik bahwa Allah kita itu maha penyayang dan penuh belas kasihan. Anda adalah anak-Nya yang telah direbut “mati-matian” sampai Yesus harus tersalibkan, masakan Ia kini melupakan Anda? Tidak mungkin, bukan? Jadi percayalah bahwa Allah sanggup mengubah malapetaka menjadi kebahagiaan. Hanya saja bersabarlah seperti Ayub, sampai Ia menyatakan kepada Anda bahwa apa yang dijanjikan-Nya itu pasti digenapi.
Renungan:
Jangan kecil hati bila Anda menghadapi masalah. Belajarlah dari kehidupan Ayub dan ketekunannya. Sebab orang yang bertekun akan melihat dan menikmati berkat Allah yang disediakan-Nya bagi mereka yang bertekun.
Masalah adalah langkah menuju berkat Allah.
Langganan:
Postingan (Atom)