MAZMUR 23:1-6

119:1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. 119:2 Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, 119:3 yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. 119:4. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. 119:5 Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu! 119:6 Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu. 119:7. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. 119:8 Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali. 119:9. Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. 119:10. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. 119:11. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. 119:12. Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. 119:13. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan. 119:14 Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta. 119:15 Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. 119:16 Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan. 119:17. Lakukanlah kebajikan kepada hamba-Mu ini, supaya aku hidup, dan aku hendak berpegang pada firman-Mu. 119:18. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu. 119:19. Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku. 119:20. Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu. 119:21. Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu. 119:22. Gulingkanlah dari atasku cela dan penghinaan, sebab aku memegang peringatan-peringatan-Mu. 119:23. Sekalipun pemuka-pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. 119:24. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku. 119:25. Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. 119:26. Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku--ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. 119:27 Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. 119:28. Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. 119:29 Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu. 119:30. Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku. 119:31 Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu. 119:32 Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku. 119:33. Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. 119:34 Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati. 119:35. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya. 119:36 Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba. 119:37. Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan! 119:38. Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu. 119:39. Lalukanlah celaku yang menggetarkan aku, karena hukum-hukum-Mu adalah baik. 119:40. Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu! 119:41. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu, 119:42 supaya aku dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku, sebab aku percaya kepada firman-Mu. 119:43. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu. 119:44 Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya. 119:45. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu. 119:46 Aku hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Mu di hadapan raja-raja, dan aku tidak akan mendapat malu. 119:47 Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu. 119:48 Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu. 119:49. Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap. 119:50. Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku. 119:51. Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku, tetapi aku tidak menyimpang dari Taurat-Mu. 119:52. Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku. 119:53. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu. 119:54. Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing. 119:55. Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya TUHAN; aku hendak berpegang pada Taurat-Mu. 119:56 Inilah yang kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu. 119:57. Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. 119:58. Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu. 119:59. Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu. 119:60 Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu. 119:61. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan. 119:62. Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil. 119:63. Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu. 119:64. Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya TUHAN, ajarkanlah ketetapan-ketetap kepadaku. 119:65. Kebajikan telah Kaulakukan kepada hamba-Mu, ya TUHAN, sesuai dengan firman-Mu. 119:66 Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu. 119:67. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. 119:68. Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. 119:69. Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu. 119:70 Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku. 119:71. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. 119:72. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak. 119:73. Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu. 119:74. Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu. 119:75. Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan. 119:76. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. 119:77 Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku. 119:78. Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu. 119:79 Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu. 119:80. Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu. 119:81. Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu. 119:82 Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: "Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?" 119:83. Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan. 119:84. Berapa lagi hari-hari hamba-Mu ini? Bilakah Engkau menghukum orang-orang yang mengejar aku? 119:85. Orang-orang yang kurang ajar telah menggali lobang bagiku, orang-orang yang tidak menuruti Taurat-Mu. 119:86 Segala perintah-Mu dapat dipercaya; mereka mengejar aku tanpa alasan--tolonglah aku! 119:87 Hampir saja mereka menghabisi aku di bumi, tetapi aku tidak meninggalkan titah-titah-Mu. 119:88. Hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya aku berpegang pada peringatan yang Kauberikan. 119:89. Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. 119:90 Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada. 119:91 Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau. 119:92. Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku. 119:93. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku. 119:94. Aku kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu. 119:95. Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu. 119:96. Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali. 119:97. Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. 119:98. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. 119:99 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. 119:100 Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu. 119:101. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. 119:102. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku. 119:103. Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. 119:104 Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. 119:105. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 119:106. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil. 119:107. Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. 119:108. Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku. 119:109. Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun Taurat-Mu tidak kulupakan. 119:110 Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak sesat dari titah-titah-Mu. 119:111. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku. 119:112 Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir. 119:113. Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai. 119:114. Engkaulah persembunyianku dan perisaiku; aku berharap kepada firman-Mu. 119:115. Menjauhlah dari padaku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku. 119:116. Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku. 119:117 Sokonglah aku, supaya aku selamat; aku hendak bersukacita dalam ketetapan-ketetapan-Mu senantiasa. 119:118. Engkau menolak semua orang yang sesat dari ketetapan-ketetapan-Mu, sebab sia-sia tipu muslihat mereka. 119:119 Sebagai sanga Kauanggap semua orang fasik di bumi; sebab itu aku mencintai peringatan-peringatan-Mu. 119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu. 119:121. Aku telah menjalankan hukum dan keadilan; janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku! 119:122 Jadilah jaminan bagi hamba-Mu untuk kebaikan, janganlah orang-orang yang kurang ajar memeras aku. 119:123. Mataku sangat merindukan keselamatan dari pada-Mu dan merindukan janji-Mu yang adil. 119:124. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. 119:125 Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu. 119:126. Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. 119:127. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua. 119:128 Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta aku benci. 119:129. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya. 119:130. Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh. 119:131. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu. 119:132. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana sepatutnya terhadap orang-orang yang mencintai nama-Mu. 119:133. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku. 119:134. Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu. 119:135. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-kepadaku. 119:136. Air mataku berlinang seperti aliran air, karena orang tidak berpegang pada Taurat-Mu. 119:137. Engkau adil, ya TUHAN, dan hukum-hukum-Mu benar. 119:138 Telah Kauperintahkan peringatan-peringatan-Mu dalam keadilan dan dalam kesetiaan belaka. 119:139. Nyala cintaku menghabiskan aku, sebab para lawanku melupakan segala firman-Mu. 119:140. Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya. 119:141. Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan. 119:142. Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar. 119:143. Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku. 119:144 Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti, supaya aku hidup. 119:145. Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya TUHAN! Ketetapan-ketetapan-Mu hendak kupegang. 119:146 Aku berseru kepada-Mu; selamatkanlah aku! Aku hendak berpegang pada peringatan-peringatan-Mu. 119:147. Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu. 119:148 Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu. 119:149. Dengarlah suaraku sesuai dengan kasih setia-Mu; ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-Mu. 119:150. Mendekat orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat, mereka menjauh dari Taurat-Mu. 119:151 Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar. 119:152. Sejak dahulu aku tahu dari peringatan-peringatan-Mu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya. 119:153. Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku, sebab Taurat-Mu tidak kulupakan. 119:154 Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu. 119:155. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-M tidaklah mereka cari. 119:156. Rahmat-Mu berlimpah, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-hukum-Mu. 119:157. Pengejar dan lawanku banyak, tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-peringatan-Mu. 119:158. Melihat pengkhianat-pengkhianat, aku merasa jemu, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu. 119:159. Lihatlah, betapa aku mencintai titah-titah-Mu! Ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu. 119:160. Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya. 119:161. Pembesar-pembesar mengejar aku tanpa alasan, tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar. 119:162. Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan. 119:163. Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai. 119:164. Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. 119:165. Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka. 119:166. Aku menantikan keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan aku melakukan perintah-perintah-Mu. 119:167. Aku berpegang pada peringatan-peringatan-Mu, dan aku amat mencintainya. 119:168 Aku berpegang pada titah-titah-Mu dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu. 119:169. Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu. 119:170 Biarlah permohonanku datang ke hadapan-Mu; lepaskanlah aku sesuai dengan janji-Mu. 119:171. Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. 119:172. Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar. 119:173. Biarlah tangan-Mu menjadi penolongku, sebab aku memilih titah-titah-Mu. 119:174 Aku rindu kepada keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan Taurat-Mu menjadi kesukaanku. 119:175. Biarlah jiwaku hidup, supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku. 119:176. Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.. ~ IMANUEL ~

Jumat, 30 Juli 2010

ORANG YANG PUAS

Filipi 4:10-13

Apakah anda orang yang puas? Jawablah dengan jujur!
Apakah anda puas dengan diri anda? Dengan pasangan anda? Dengan pekerjaan anda? Apakah anda masih mencari-cari pekerjaan lain? Apakah anda puas dengan orang-2 ditempat kerja anda? Bagaimana dengan pernikahan anda? Anda bahagia? Apakah anda menghabiskan masa-2 indah bersama pasangan anda? Atau sebaliknya anda berkata lebih baik aku hidup membujang saja? Bagaimana dengan penampilan anda? Apabila anda berkaca puaskah anda dengan hidung, mata, pipi, dan rambut anda? Atau anda mengeluh, kenapa hidungku mancung kedalam dan mataku seperti petinju yang baru di KO lawannya?
Saya tahu bahwa tidaklah mudah untuk puas dalam segala keadaan. Hidup yang mudah puas bertentangan dengan prinsip kesuksesan, sebab ada falsafah yang mengatakan bahwa bila kita puas maka berhentilah ambisi dan kreativitas seseorang. Prinsip Alkitab tidak sama dengan prinsip ini, sebab apa yang dikatakan Paulus mengenai puas dalam segala keadaan adalah pengendalian diri untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan bersama Kristus.
Jadi yang terpenting disini adalah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Mengejar perkara-2 diluar jangkauan kemampuan anda dapat menjerumuskan anda kedalam hutang yang besar. Menyertakan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita adalah tindakan yang benar sebagai orang percaya. Ingat bahwa anda dipanggil untuk menjadi orang yang kaya tetapi puas bersama Kristus.

Berikut dibawah ini adalah penghalang-penghalang kepuasan :

Pertama, pengharapan yang tidak realistic.
Anda yang mungkin dahulu pernah jaya dan mempunyai rumah mewah, kemudian terimbas krisis moneter lalu kini anda menempati rumah sederhana, jelas anda akan merasa gerah dan anda tidak puas, sebab tingkat pengharapan anda berbeda. Dan ini akan menjadi masalah jika anda tidakdapat menurunkan tingkat pengharapan anda.

Kedua, perbandingan yang tidak adil.
Kalau anda melihat diri anda sendiri dan membandingkan dengan orang lain yang lebih tampan atau cantik, anda akan merasa diri sendiri jelek atau anda yang hanya mempunyai mobil tahun 90-an, bila dibandingkan dengan tetangga anda yang mempunyai mobil Mercedez model baru maka tampaklah seolah-olah anda sangat miskin. Menurut tradisi Paulus itu pendek dan botak, sedangkan Petrus itu tinggi dan gagah. Tetapi Paulus sama sekali tidak pernah rendah diri dengan perawakannya itu dan tetap memberitakan Injil dengan penuh semangat. Kalau anda mencoba membandingkan diri anda dengan mereka yang lebih tinggi maka anda melakukan perbandingan yang tidak adil. Akibatnya anda akan merasa tidak puas. Kuncinya buatlah perbandingan yang seimbang yaitu dengan orang-2 yang berada dibawah anda. Bukankah anda akan melimpah dengan ucapan syukur bila anda membandingkan dengan sekeluarga pemulung yang tinggal di gubuk reot dibawah jembatan?

Ketiga, tidak melihat berkat yang kelihatan.
Banyak orang mengira bahwa kepuasan hanya diukur dengan materi. Melihat tetangga mempunyai rumah mewah dan mobil baru, lalu kita menganggap bahwa hidupnya lebih bahagia dari hidup kita yang biasa saja. Saudara, berkat yang Tuhan berikan kepada kita bukan menyangkut materi saja, tetapi juga berkat sukacita, damai sejahtera, kesehatan dan berkat-2 non materi lainnya. Ditengah masyarakat yang terlanjur memberikan standar bahwa kepuasan itu di ukur oleh materi maka kita sebagai orang percaya harus dapat melihat bahwa kepuasan adalah kemampuan untuk melihat berkat yang tidak kelihatan yang sudah Tuhan berikan.

Keempat, ambisi yang tak terkendali.
Sebuah berita di stasiun TV swasta negeri ini memberitakan seorang perampok sepeda motor yang babak belur dihakimi massa oleh karena kedapatan hendak mencuri sebuah sepeda motor korbannya. Ia hampir tewas kalau aparat kepolisian tidak segera tiba di TKP. Perampok ini adalah korban dari ambisinya yang tidak terkendali. Dan sesungguhnya tanpa sadar kita juga melakukan hal yang sama. Anda seringkali dibelenggu oleh ambisi-2 yang menjadikan anda budaknya. Itulah yang menyebabkan anda selalu hidup tidak puas. Anda menjadi mudah stress dan depresi. Anda menggantikan prioritas-2 dalam hidup anda bahkan kalau perlu keluarga dikorbankan untuk mencapai ambisi-2 itu.

Saudara kita harus belajar dari Paulus yang tahu apa itu kelimpahan dan kekurangan, dan ia dapat menanggung semuanya itu didalam Yesus! karena itu belajarlah untuk memiliki kepuasan didalam Kristus, karena orang yang menemukan Kristus mendapatkan semuanya.

Peperangan Spritual Pendoa Syafaat.

PENDOA SYAFAAT DAN PEPERANGAN ROHANI MERUPAKAN DUA HAL YANG TIDAK TERPISAHKAN. PANGGILAN DEBAGAI PENDOA SYAFAAT MENUNTUT KITA UNTUK BERPERANG MERUBAH IKLIM ROHANI YANG TELAH DIPENGARUHI IBLIS UNTUK MENYESATKAN PANDANGAN ORANG TERHADAP KEBENARAN.

Sejak awal peperangan rohani sudah dimulai di alam roh. Para malaikat diciptakan juga untuk melakukan fungsi berperang, dan peperangan yang pertama terjadi di sorga antara malaikat pimpinan Mikhael dengan Lucifer dan pengikutnya. Mikhael dan bala tentaranya tampil melawan Lucifer bukan dalam situasi yang santai dan lembut seperti banyak pendoa syafaat melakukannya. Tidak! mereka fighting each other, berkelahi dengan dahsyat untuk mencapai target kemenangan, dan Mikhael menang. Prinsip ini menjadi demikian penting bagi manusia Perjanjian Baru, ketika Yeshua Hamasiah sudah merebut kemenangan melalui kebangkitan-Nya dari kematian 2000 tahun yang lalu sehingga kemenangan itu telah tersedia bagi kita, tinggal bagaimana kita mengambilnya menjadi milik kita dan itu berarti berhadapan dengan Iblis yang selalu berusaha mencurinya. Para pendoa syafaat di akhir zaman harus maju ke medan perang dengan tujuan untuk menang. Jika tidak demikian, kita telah kalah bahkan sebelum peperangan dimulai. Perintah Tuhan sudah jelas untuk merebut kemenangan, karena kita sudah di-design sebagai umat pemenang, yang dalam pengertian lain dikatakan sebagai "umat penakluk".

Pihak militer Amerika terjun di medan perang Vietnam tanpa perintah yang jelas untuk menang, sebab itu mereka tidak pernah menyatakan dirinya sebagai pemenang. Sangat berbeda dengan perang Teluk 1991 dimana mereka mulai dengan suatu sikap seorang pemenang. "Kami akan menang, kami akan melakukan apapun juga dan tidak akan mundur sampai kami menang", kata Jenderal Norman Schwarzkopf, panglima tentara multinasional. Itu suatu contoh dari peperangan fisik, tetapi prinsip yang sama sebenarnya terjadi di dalam peperangan rohani. Kita harus masuk ke dalam peperangan dengan suatu tujuan/target yang pasti yaitu bertempur hingga akhir dan menang. Korban darah Kristus dan peristiwa kemenangannya 2000 tahun yang lalu adalah jaminan dari kemenangan umat-Nya. Kalau ada orang Kristen yang hidupnya terus-menerus kalah, itu karena mereka tidak pernah maju ke medan perang untuk merebut kemenangan yang Yesus sudah berikan. Atau mereka maju ke medan perang tetapi tidak sungguh-sungguh berperang sehingga pihak musuh terus-menerus memperoleh kesempatan untuk menang dengan membuat kerusakan-kerusakan dalam hidup mereka. Atau mereka maju berperang tanpa pengetahuan tentang musuh, tanpa pengetahuan tentang kehendak Tuhan dan tanpa pengetahuan tentang fungsi dan panggilan, itupun sangat berbahaya.

Anda bisa lihat disekitar anda masih begitu banyak orang kalah dan menyerah kepada tekanan-tekanan Iblis. Masalah ekonomi, rumah tangga, keluarga, sakit penyakit, dan seterusnya, menjadi sarana Iblis untuk menyebar kerusakannya tanpa perlawanan. Terkadang mereka bicara banyak, sok rohani, tetapi dalam peperangan mereka tidak melakukan apa-apa sehingga musuh terus-menerus memperoleh kesempatan untuk menang dan menginjak-injak mereka. Ini sangat menyedihkan. Sesungguhnya, pada hari-hari terakhir dihadapan kita ini orang Kristen harus masuk ke medan perang bila ingin survive sebagai umat yang dibanggakan-Nya. Pekerjaan-pekerjaan Iblis harus dihentikan di dalam kehidupan kita, dan kita sudah mendapat perintah yang jelas untuk menang.

Sudah berabad-abad komunitas gereja Tuhan menjadi bulan-bulanan Iblis. Walaupun selalu mengalami hal-hal yang supranatural mereka tidak mengalami banyak kemajuan karena hanya berputar-putar di dalam dunia yang dibatas oleh doktrin, dogma, dan organisasi manusia, ditambah lagi tradisi dan legalisme yang kaku. Dan bukan bertindak sebagai penjaga dan memelihara apa yang telah ada pada mereka, bukan merampas semua hak yang telah diberikan Yesus kepada umat-Nya dari Iblis si pencuri. Tetapi Puji Nama Tuhan, di akhir zaman ini Ia telah membangkitkan generasi yang bukan hanya berpengetahuan dan beriman tetapi juga bertindak, yang mengerti bagaimana caranya berperang, menyerang, dan menang.

Di saat Tuhan memerlukan gereja-Nya untuk melakukan perubahan-perubahan absolut di dalam kehidupan manusia, Ia selalu mempersiapkan dan memperlengkapi sebuah generasi pahlawan.

Dan kita adalah bagian dari generasi itu, dimana Tuhan sendiri mengajar dan melatih kita untuk masuk dalam peperangan akhir zaman.

"…maksudnya hanyalah supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN" (Hakim-hakim 3:2).

Di dalam "King James Version" terjemahannya adalah bahwa Tuhan membiarkan mereka untuk "diajar berperang", "to teach them war". Tuhan ingin umat-Nya terlatih untuk perang dan mengenal strategi dan tipu daya musuh.

Banyak orang berpikir bahwa sekarang ini adalah masa damai. Itu tidak benar. Saat ini gereja sedang berperang bagi bangsa-bangsa di dunia. Dan saat ini sampai tiba kesudahannya tidak ada masa damai, kalau adapun itu damai palsu. Jika Tuhan telah memperingatkan umat-Nya di dalam Perjanjian Lama untuk tetap siap berperang, maka alangkah lebih seriusnya lagi keadaan di akhir zaman ini. Generasi ini harus terlatih untuk berperang sehingga Tuhan dapat memenuhi dan menyempurnakan rencana-rencana dan tujuan-tujuan-Nya atas kita semua generasi terakhir, sebagai generasi yang melengkapi kemenangan Yesus.

PEPERANGAN DI ALAM ROH
Tuhan memilih kita untuk menjadi prajurit-prajurit-Nya (2 Timotius 2:3-4). Ini bukan pilihan untuk menjadi sukarelawan atau untuk memilih tidak ikut. Setiap orang yang mengaku Kristen sebenarnya adalah prajuri-prajurit Kerajaan Tuhan. Dan setiap prajurit harus bertindak sebagaimana seorang prajurit. Anda belum benar-benar menjadi pengikut Kristus bila anda belum atau menolak kewajiban anda untuk berperang. Tubuh Kristus, gereja Tuhan, harus melakukan serangan-serangan untuk menduduki wilayah di berbagai bangsa untuk kepentingan Kerajaan Tuhan.

Ini bukan berarti kita diutus untuk melanjutkan kolonialisme dan penjajahan atas negeri-negeri secara jasmani, bukan! Karena kita tidak berperang melawan manusia dalam arti fisik. Peperangan kita adalah di dalam alam roh (Efesus 6:12). Kekerasan rohani tidak ada hubungannya dengan kekerasan atau penganiayaan secara fisik walaupun hasil dari peperangan rohani berwujud secara fisik (prinsip dasar hukum roh). Peperangan rohani adalah peperangan melawan kegelapan rohani dunia ini, menghancurkan pekerjaan musuh atas umat Tuhan dan meruntuhkan benteng-benteng dan kubu-kubu yang dibangun Iblis untuk menghalangi orang datang kepada Yesus.

Sangatlah penting untuk mengerti bahwa peperangan rohani mempunyai tujuan-tujuan kepada penggenapan rancangan Tuhan atas manusia. Untuk itu Tuhan memanggil para pejuang-Nya untuk bertarung sampai kesudahannya di dalam pertempuran yang diperintahkan-Nya, sebagai rekan sekerja Tuhan. Setiap orang Kristen hari ini, sebenarnya mempunyai pemecahan masalahnya, apapun itu. Kuasa untuk hidup berkemenangan, kuasa untuk menjangkau dunia, untuk membebaskan masyarakat dan bangsa-bangsa dari belenggu Iblis. Kuasa itu ada pada kita. Kita dipanggil untuk menjadi pejuang, dan pejuang yang sukses harus belajar berperang setelah kita diperlengkapi dengan senjata Tuhan dan otoritas kuasa Roh Kudus. Kita diciptakan untuk bergerak aktif menghancurkan hal-hal yang menghambat atau merusak Kerajaan Tuhan di muka bumi ini.

Kita tidak bisa bersikap netral di zaman yang hampir selesai ini. Tetapi masih banyak orang Kristen yang hidup takut akan musuh. Mereka benar-benar ketakutan akan apa yang dilakukan Iblis terhadap mereka. Kitab Suci tidak pernah menganjurkan ketakutan semacam itu. Kita tidak akan menemukan satupun firman Tuhan yang mengatakan bahwa kita harus takut melakukan peperangan rohani melawan semua kuasa kegelapan. Sebaliknya, lebih dari 300 kali firman Tuhan mengatakan: "JANGAN TAKUT". Iblis memang senang mendatangkan ketakutan, dan ketakutan ini akan berkembang kalau kita tidak berada dalam posisi dekat dengan Tuhan sehingga kita dapat berpegang kepada Dia, dan mengatakan: "Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku" (Mazmur 23:4-Ibrani 2:14-15).

MANIFESTASI KUASA KEGELAPAN
Mungkin sebaiknya kita melihat bagaimana musuh kita bekerja. Jelas mereka sangat aktif dan sangat agresif, tidak kenal istirahat, dan sangat terfokus. Aktivitas atau gerakan Iblis meningkat menuju klimaks-nya di zaman akhir ini. Para pengikutnya semakin berani dan terang-terangan mendemonstrasikan kuasa kegelapan mereka dimuka umum. Tanggal 14 Maret 1970, sebagai contoh, seorang wanita muda yang bekerja di sebuah kantor humas di New York, mengatur persiapan bagi seorang tukang sihir wanita Gipsy untuk tampil di Wall Street dekat persimpangan Broad Street di pusat kota Manhattan untuk mengucapkan mantera tentang vitalitas sex dan kekerasan diseluruh area Wall Street. Lokasi ini sangat terkenal diseluruh dunia, merupakan pusat bisnis internasional dimana sedikit saja goncangan terjadi akan memberi dampak atau akibat yang dirasakan secara dunia. Pada saatnya, pertunjukan dimulai, banyak orang mengerumuni tukang sihir itu, yang mengajak mereka semua untuk menyanyikan lagu yang kira-kira berbunyi: "Nyalakan api, warna merah adalah pembangkit nafsu". Kemudian mereka menyatukan suara mereka dalam mengucapkan mentera kuno, suatu rangkaian mantera untuk membangkitkan hawa nafsu sex, kekerasan, brutalisme, dan rasisme. Prosesi ritual ini berlangsung cukup lama dan melibatkan cukup banyak orang. Dan ketika jalinan mantera-mantera diucapkan maka kutukan demi kutukan menyebar keseluruh wilayah Wall Street. Pada tanggal 8 mei tukang sihir itu muncul lagi di Wall Street, hanya selama beberapa saat pada jam makan siang ia mempraktekkan sejenis ilmu gaib lagi disana.
Mereka satukan suara mereka dalam mengucapkan mentera kuno, suatu mantera untuk membangkitkan hawa nafsu kejahatan dan kekerasan. Ketika mantera diucapkan, kutukan menyebar ke seluruh Wall Street

Tidak beberapa lama kemudian, sejarah Amerika mencatat, Wall Street menjadi tempat kerusuhan massal yang menelan korban jiwa dan kerusakan yang sangat besar dan memberi pengaruh yang sangat luas. Manusia-manusia dipengaruhi oleh nafsu merusak, merampok, menjarah, memperkosa, bahkan membunuh. Pertikaian rasial menyulut reaksi internasional, pusat keuangan dunia ini lumpuh total dan akibatnya meluas sampai ke bagian dunia manapun. Krisis keuangan melanda seluruh dunia, terjadi kegoncangan ekonomi dunia dan membutuhkan waktu, kerja keras, dan dana yang sangat besar untuk memulihkannya seperti sediakala. Dari seorang dukun sihir yang bekerja, kekuatan roh territorial bergerak memberi dampak sosial ekonomi bahkan politik yang sangat mengejutkan siapapun.

Apa yang kita lihat dalam peristiwa Wall Street itu hanya satu bagian dari pekerjaan Iblis melalui tukang-tukang sihir Gipsy-nya. Dan dalam berbagai peristiwa-peristiwa dunia lainnya kita akan dapat mengidentifikasikan kehadiran kerajaan setan yang berperan di dalamnya. Setan-setan sangat agresif memerangi Kerajaan Tuhan. Mereka tahu bahwa mereka sudah kalah oleh Yeshua Hamasiah, tetapi mereka tidak mau masuk neraka sendirian, mereka ingin menyeret sebanyak mungkin manusia bersamanya. Mereka sangat giat menyebar kutuk, kerusuhan, perpecahan, sadisme, obat bius, dan terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu, baik itu terjadi di dalam lingkup kehidupan yang kecil sampai dengan tingkat territorial dan wilayah bangsa-bangsa sebagaimana yang terjadi di Wall Street. Mereka bergerak di dalam semua area kehidupan manusia diseluruh dunia, Iblis telah mengirimkan utusannya kepada bangsa-bangsa. Kalau gereja Tuhan dan para pendoa syafaatnya masih bersikap pasif seperti kebanyakan gereja saat ini, ini sungguh mengherankan dan sangat tidak masuk akal.

MENYATAKAN KEMENANGAN
Mungkin kurang lengkap bila kita tidak melihat bagaimana kuasa doa bekerja. Doa orang benar, yang apabila dengan yakin di doakan, besar kuasanya (Yakobus 5:16). Ini dibuktikan juga oleh sejarah. Tahun demi tahun ratusan bahkan ribuan orang Kristen berdoa disepanjang "Tembok Berlin" di Jerman. Tembok yang memisahkan kota Berlin menjadi dua ini bukan hanya sekedar tembok, tetapi inilah lambang dari kekuatan super power dunia, yaitu Uni Soviet. Setiap saat ada yang berdoa dengan menumpang tangan ke tembok beton tersebut (bagian barat) melakukan prophetic action, melepaskan roh nubuatan mengenai robohnya cengkeraman kuasa kerajaan setan melalui ideologi komunisme, dan menyatakan kemenangan kerajaan Tuhan dengan iman.

Waktu demi waktu berlalu, cawan doa di sorga semakin penuh dan semakin penuh. Malaikatpun bersiap mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap mustahil oleh manusia. Para pendoa syafaat sudah berdiri, landasan iman sudah dinyatakan, cawan doa sudah penuh dan siap ditumpahkan, dan Tuhan segera melakukan bagian-Nya. Runtuhlah negara Super Power dunia, Uni Soviet, sorga bergerak dan tidak ada satu kekuatanpun sanggup menghalangi. Dan "tembok Yerikho" di Berlin runtuh, benteng pemisah dirobohkan, dan sorak-sorai kemenangan naik sampai ke sorga dari seluruh bagian dunia. Satu system anti Tuhan, komunisme, Marxisme, Leninisme, telah dikalahkan. Doa orang benar apabila dengan yakin didoakan (dengan iman yang mengalahkan dunia), sungguh besar kuasanya. Satu bagian dari kekuatan anti Tuhan, Babel Besar, sudah dirobohkan. Dan nilai dari kuasa dahsyat Tuhan ini jauh lebih besar dari apa yang kerajaan setan lakukan di Wall Street, jauh lebih besar!

Itu contoh yang membuktikan bagaimana kuasa doa bekerja, dan banyak hal yang sudah dikerjakan Tuhan melalui para pendoa-Nya di muka bumi ini dari zaman ke zaman. Sebut saja tersebarnya berita Injil keseluruh penjuru dunia, juga penyempurnaan "panggilan"yang dilakukan Tuhan atas gereja-Nya, mujizat kesembuhan dan pernyataan kuasa lainnya. Semua itu adalah pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa dahsyat, yang mungkin tidak pernah diperhitungkan manusia. Kuncinya adalah para pendoa syafaat yang berfungsi.

Tuhan tidak bekerja sendiri, Ia membutuhkan partner yang bergerak dalam iman dan menyatakan kemenangan, yang menjadi landasan Tuhan bekerja. Tanpa iman Tuhan tidak mungkin bekerja, karena "segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (Roma 14:23). Tuhan tidak bergerak di dalam sesuatu yang dosa. Para pendoa syafaat perlu sadari ini dan melakukan peran nyasebagai partner kerja Tuhan diatas muka bumi ini. "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:20). Tuhan menyertai, berarti Tuhan tidak bekerja sendiri, dia menyertai kita bekerja, dan bersama penyertaan Tuhan kita bekerja melakukan hal-hal besar. "Äku turut bekerjasama dalam segala sesuatu…" (Roma 8:28). Tuhan bekerja bersama-sama kita, itu janjinya. Dia tidak bekerja sendiri karena beberapa hal yang mengikat diri-Nya demi kesempurnaan manusia, antara lain Ia terikat oleh hukum-hukum firman-Nya sendiri. Dia setia, karena Dia tidak dapat menyangkali diri-Nya" (2 Timotius 2:13). Diri-Nya adalah Firman (Yohanes 1:1). Dengan pengertian ini, umat Tuhan, khususnya para pendoa syafaat, akan semakin mengerti peran yang sesungguhnya untuk menghadirkan kehendak Tuhan di muka bumi ini melalui doa-doa syafaat dan tindakan-tindakan profetik, sampai waktunya selesai. Itu tugas para pendoa syafaat.

PEPERANGAN KITA
Roh-roh setan mengikat bangsa-bangsa dan mengontrol setiap individu yang tidak mengenal Tuhan, bahkan berusaha menghancurkan iman orang-orang percaya dan gereja Tuhan. Mereka masuk seperti maling untuk mencuri jiwa-jiwa milik Kerajaan Tuhan. Kita berada di dalam medan peperangan! dan Yesus MENGHARAPKAN dan MEMERINTAHKAN setiap orang untuk mengambil bagian dalam peperangan ini di dalam nama-Nya, di dalam Otoritas Kerajaan dan Kuasa Kebangkitan-Nya.

"Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh" (Markus 16:17-18).

Tanda-tanda itu "AKAN MENYERTAI ORANG-ORANG PERCAYA". Artinya Yesus memberikan kuasa kepada kita semua, bukan si A si B si C saja, tapi SEMUA orang percaya termasuk anda dan kita semua, yaitu jika kita meresponi firman-Nya dan menjalani prosedur-Nya. Ketika kita menjadi orang Kristen lahir baru, secara otomatis kita masuk ke dalam medan peperangan. Tidak ada pilihan! Peperangan rohani dimulai dengan menyadari bahwa kita sudah ada ditengah-tengahnya ketika kita lahir baru. Tetapi peperangan rohani bukanlah suatu tujuan akhir, melainkan suatu sarana untuk mencapai tujuan akhir, kemenangan yang mutlak, yang sudah diberikan Yesus kepada kita. Kitab Suci memberikan pengertian bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam jasmani merupakan manifestasi atau dampak dari apa yang terjadi di alam roh. Kemenangan peperangan kita menghasilkan breaktrough di alam roh, yang pada akhirnya termanifestasi secara phisik. Doa-doa kita akan merubah keadaan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi kita karena tidak pernah ada yang mustahil bagi Tuhan, dan kita ada bersama-sama Dia.

Anda dapat melihat di hari-hari terakhir ini dalam kehidupan sekuler kita. Keadaan ekonomi yang hancur, pemerintahan-emerintahan yang cheos, hukum yang tidak adil, anda juga menyaksikan ledakan bom disekitar anda, bahkan mungkin di gereja anda. Keadaan ini menuntut kita untuk selalu waspada dan berjaga-jaga, dan bertekun di dalam doa peperangan. Yesus sudah menubuatkan apa yang seharusnya terjadi di akhir zaman. Dia sedang menantikan para pendoa syafaat-Nya bekerja optimal untuk menahan kekuatan-kekuatan Iblis atas gereja-Nya.

Di alam roh, sumber dimana segala kuasa kegelapan berpusat, peperangan sedang terjadi antara setan-setan melawan kuasa doa peperangan umat Tuhan, dan "tanda-tanda" ajaib akan kita saksikan, bagaimana dahsyatnya ketika kuasa supranatural yang Elohim itu bekerja merubah keadaan dari kalah menjadi menang! Kita memang tidak mungkin meniadakan apa yang seharusnya terjadi menurut nubuatan Kitab Suci, tetapi kita dapat meniadakan apa yang seharusnya tidak terjadi di dalam kehidupan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam segala bidang kegiatan dan pelayanan kita. Tidak seharusnya anggota keluarga anda mati karena penyakit berbahaya atau karena kecelakaan, tidak seharusnya perusahaan atau usaha anda gulung tikar, tidak seharusnya gereja anda dihancurkan bom oleh orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi kita, Tuhan kita bukan Tuhan sadis yang suka melihat umat-Nya menderita. Dia Tuhan yang pebuh kasih, yang telah memberikan jaminan atas kemenangan umat-Nya melalui korban darah di kayu salib 2000 tahun yang lalu. Jadi bagaimana kita meraih setiap janji kemenangan itu?

Jawabannya ada pada pendoa syafaat yang berperang! Doa peperangan merupakan satu-satunya jalan menuju kemenangan. Doa peperangan merupakan kebutuhan mutlak di akhir zaman ini. Dengan doa peperangan kita menghancurkan dan menahan setiap kekuatan musuh oleh Otoritas Tertinggi di dalam nama Yeshua Hamasiah, oleh Kuasa Kebangkitan-Nya, oleh kuasa perjanjian-Nya, oleh darah-Nya, oleh Firman-Nya, dan oleh Perkataan Kesaksian, dan seterusnya. Kerajaan-Nya melawan kerajaan Iblis dalam tingkat intensitas yang meninggi, itulah yang sebenarnya terjadi di hari-hari mendatang ini.

Dengan melakukan fungsi panggilan sebagai pendoa syafaat sebenarnya kita juga membentuk suatu perlindungan atas kehidupan pribadi. Prajurit Elohim selalu menempati urutan pertama di dalam prioritas perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Saat kita melakukan pekerjaan-Nya di muka bumi ini, saat kita bertekun dalam doa peperangan dan tindakan profetik, adalah juga saatnya kita menerima perlindungan sempurna oleh otoritas dan kuasa Elohim. Bagian kita hanyalah melakukan tugas meraih kemenangan bagi Kerajaan-Nya, dan tetap hidup di dalam Dia.

PANGGILAN DOA SYAFAAT
Tidak bisa tidak, pendoa syafaat mengambil bagian paling penting dalam gerakan peperangan rohani. The future belongs to the intercessor merupakan ungkapan yang sangat tepat. Pendoa syafaat adalah pejuang-pejuang di garis terdepan untuk masa depan. Di akhir zaman ini Tuhan memberikan perhatian yang lebih kepada pentingnya meresponi panggilan-Nya sebagai pendoa syafaat.

Kitab Suci memberi banyak bukti tentang doa syafaat yang penuh kuasa. Abraham menjadi pendoa syafaat bagi Sodom dan Gomorah; Musa dibantu Harun dan Hur menjadi team pendoa syafaat yang menentukan kemenangan dalam peperangan bangsa Israel; Daniel menjadi pendoa syafaat bagi orang-orang Yahudi yang ada di dalam pembuangan di Babel; Nehemia menjadi pendoa syafaat bagi kota Yerusalem yang hancur; Ester menjadi pendoa syafaat bagi seluruh bangsa Yahudi di pembuangan, dan seterusnya. Doa syafaat selalu terjadi atas kehendak Tuhan yang berarti berdoa dengan tekun mengenai orang-orang, tempat-tempat, atau keadaan-keadaan tertentu. Itu berarti berdiri diatas tembok, itu berarti standing in the gap, berdiri dalam kesenjangan bagi orang lain, bukan hanya berdoa agar kebutuhan-kebutuhan terpenuhi melainkan berperang atas nama mereka untuk merebut apa yang dicuri Iblis. Tetapi masih sangat banyak orang salah mempersepsikan panggilan doa syafaat karena berbagai kekeliruan penafsiran sehingga pada akhirnya doa syafaat kehilangan kuasanya karena tidak sejalan dengan firman Tuhan dan Ruach HaKodesh.

Beberapa orang yang baru pulang dari seminar tentang doa syafaat sering merasa lebih hebat dari orang-orang Kristen lainnya. Beberapa orang malah merasa lebih hebat dari pendeta-pendeta mereka karena sekarang mereka telah menjadi pendoa syafaat. Mereka beranggapan bahwa mereka berada di tingkat rohani yang lebih tinggi karena mereka memperoleh pengertian-pengertian yang lebih banyak dibanding orang lain. Mereka kembali ke gereja masing-masing dan mencoba merongrong otoritas gembala mereka. Secara umum mereka bukannya membantu pendeta di dalam doa tetapi mereka justru membuat rintangan dan batasan, bahkan mendikte gembalanya dengan kata Tuhan kata Tuhan. Kemudian diatas semua itu mereka berpikir bahwa merekalah yang seharusnya menjadi gembala. Merekalah yang pantas duduk di suatu jabatan kelembagaan, padahal mereka tidak dipanggil untuk duduk disitu. Bagaimana kekacauan seperti itu bisa terjadi di gereja Tuhan? Darimana kebodohan pendoa syafaat ini dimulai?

Banyak orang berpikir bahwa pemahaman mereka yang baru tentang suatu prinsip kekekalan Tuhan, termasuk tentang kuasa doa syafaat dalam peperangan rohani, adalah setara dengan perkembangan rohani pribadi. Sebenarnya hubungan antara pengetahuan dan kedewasaan rohani bukanlah seperti itu. Anda bisa saja memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Kitab Suci, tetapi belum tentu anda menjadi dewasa rohani. Jika anda tidak menunjukkan adanya buah roh, buah pertobatan, buah kebenaran, buah kerajaan, dan juga kesetiaan dan ketaatan dalam melakukan perintah Tuhan, anda tidak lebih dewasa daripada mereka yang tidak memiliki pengetahuan. Pengetahuan tidak berarti kedewasaan rohani. Yang menentukan sejauh mana sesungguhnya kedewasaan anda ialah apa yang anda telah lakukan dengan pengetahuan yang anda ketahui itu.

Pengetahuan dan pengertian datang dari Roh hikmat dan roh wahyu yang akan membawa kita kepada kedewasaan rohani yang akan terlihat dari perubahan sikap, perilaku, dan tindakan karena pengetahuan dan pengertian tersebut. Pengetahuan tentang peperangan rohani dan strateginya memang teramat penting dan mutlak diketahui oleh para pendoa syafaat. Dalam peperangan roh setiap ketidaktahuan akan membatasi bahkan membelenggu. Iblis bekerja dalam "kegelapan dan ketidakterlihatan". Kalau kita tidak mengetahui dan mengenalinya, maka kita berada dalam kebutaan dan ia akan leluasa bekerja atas kita karena. Pengetahuan tentang mereka memerdekakan kita dari tekanan dan pekerjaannya. Kitan Suci banyak membeberkan dan mengungkapkan tipu muslihat Iblis. Sebaiknya kita meluangkan waktu dan perhatian untuk memahami bagian kebenaran-kebenaran itu. Kebenaran tentang musuhpun dapat memerdekakan kita.

Bagi sebagian orang lain, belajar mengenai doa syafaat adalah belajar menemui atau mendekati Kebenaran. Tidak! - Karunia pemberian Tuhan atau panggilan Tuhan untuk suatu tugas tertentu sama sekali tidak membawa anda lebih dekat kepada Tuhan, yang adalah kebenaran itu sendiri. Karunia tidak menjadikan anda lebih dekat kepada Tuhan! Anda boleh punya 9 karunia utama lengkap, anda boleh punya sepuluh bahkan seratus telenta, tetapi kalau anda tidak memiliki hubungan secara pribadi dengan Tuhan, anda tidak mungkin dekat dengan Tuhan dan kebenaran-Nya. Doa syafaat adalah anugerah bagi mereka yang meresponi panggilan-Nya. Anda tidak perlu menjadi bangga dan merasa anda sudah lebih rohani daripada yang lain dengan menjadi pendoa syafaat. Semakin mulia panggilan-Nya semakin merendahkan hati orang yang meresponi-Nya. Semakin dekat dengan Tuhan dan kemuliaan-Nya semakin kita membuang semua kemuliaan diri sendiri.

Ada sebagian lain belajar mengenai doa syafaat karena melihat sesuatu hal yang menarik, kemudian mereka membuat berbagai anggapan dan penafsiran sendiri berdasarkan keinginan, kemauan, dan pengalaman mereka sendiri. Mereka sudah menempatkan diri mereka dalam suatu panggilan rohani yang tidak diperuntukkan bagi mereka. Hasilnya adalah masalah demi masalah terjadi di dalam gereja Tuhan. Timbul perpecahan karena sebagian orang mulai mengajar dan berkhotbah tentang jenis dan cara berdoa syafaat peperangan yang sama sekali tidak bersumber dari kebenaran. Pada akhir zaman ini, jika orang-orang Kristen tidak berhati-hati, mereka akan berjalan dalam panggilan dan pemilihan yang tidak berasal dari Tuhan. Roh kesesatan, persaingan, perpecahan akan mencengkram kehidupan mereka dan menarik mereka keluar dari jalur panggilan Tuhan. Pendoa syafaat merupakan jabatan pelayanan yang sungguh teramat mulia dihadapan Tuhan, walaupun sering tidak mendapat kehormatan yang layak dimata manusia. Tetapi posisi mulia ini telah sering dirusak oleh kepentingan dan ambisi manusia. Sehingga banyak komunitas gereja tidak memiliki team doa syafaat yang penuh kuasa. Akibatnya banyak jiwa yang belum terbebas dari pelenggu dosa dan keterikatan meskipun disekeliling mereka penuh dengan gereja yang beranggotakan ribuan jemaat yang menyatakan dirinya telah lahir baru.

MELEPASKAN KUASA
Pendoa syafaat adalah partner Tuhan untuk pekerjaan-pekerjaan-Nya dimuka bumi ini. Dimasa Perjanjian Lama, Kitab Suci sudah memberi contoh melalui kehidupan doa Abraham, Musa, Daniel, Nehemia, Ester, dan seterusnya. Tetapi di ujung akhir zaman ini peran kita sebagai "partner" Tuhan lebih besar dan lebih penting lagi oleh sebab penutupan waktu manusia akan terjadi di zaman kita ini. Faktanya yang kita hadapi saat ini adalah kekuatan penuh barisan neraka menjelang mereka di eksekusi. Kuasa kegelapan sedang memakai mesin politik global Babel untuk berusaha menggeser firman Tuhan dari kehidupan kita bahkan dari gereja kita. Iblis sangat mengerti apa arti kuasa firman Tuhan, satu-satunya yang membuat dia gemetar. Tanpa pengertian firman orang Kristen tidak mengenal kuasa Ruach HaKodesh, Roh Kudus Tuhan, yang adalah sumber bekerjanya segala otoritas spiritual gereja di alam roh. Firman dan kuasa, tanpa keduanya, kekristenan kita mati, dan ini banyak terjadi disekitar kita. Ini bukan suatu dilema sosial, ini adalah bagian dari strategi peperangan Iblis. Akibatnya banyak gereja yang bahkan berani menyatakan tidak ada kuasa supranatural Roh Kudus di zaman ini, tidak ada mujizat di zaman ini, tidak ada kesembuhan Elohim di zaman ini, tidak ada pengurapan Elohim di zaman ini, itu menyangkali kuasa Ruach HaKodesh. "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" (2 Timotius 3:5).

Sudah saatnya sekarang kita semua memahami dengan jelas bahwa kita tidak dapat hidup berdasarkan doktrin, kita tidak dapat hidup berdasarkan kepercayaan denominasi kita, kita hanya dapat hidup berdasarkan HIDUP itu sendiri. "I am the way, the truth, and the LIFE" (John 14:6). Yeshua Hamasiah adalah hidup kita.

Di dalam doa peperangan, melepaskan kuasa itu berarti mengkombinasikan paduan yang dahsyat antara KUASA FIRMAN TUHAN DAN KUASA ROH KUDUS di dalam OTORITAS KERAJAAN-NYA.

Perpaduan yang sama terjadi ketika Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya. Itu juga harus menjadi modal utama kita dalam peperangan: Firman Tuhan yang diucapkan dengan kuasa Roh Kudus di dalam Otoritas Kerajaan. Doa-doa peperangan yang keluar dari kedua unsur itu tidak akan pernah menghasilkan breaktrough di alam roh. Dan harap diingat bahwa peperangan kita kali ini merupakan perang habis-habisan di dalam periode akhir dari akhir zaman, mempertaruhkan berjuta-juta jiwa yang terhilang, mempertaruhkan semua aspek hidup orang Kristen untuk sampai kepada penggenapan pengharapan Tuhan atas gereja-Nya. Jalan harus dibuka, rintangan dan penghalang harus disingkirkan, dan segala aktivitas "dunia" harus dirobohkan. Perubahan-perubahan harus dinyatakan. Dan tidak ada perubahan sampai sesuatu berubah, dan tidak ada yang berubah tanpa pendoa syafaat yang berfungsi melepaskan kuasa perubahan di alam roh. (rp)

Panggilan kita sebagai pendoa syafaat adalah untuk berperang merubah iklim rohani yang telah dipengaruhi Iblis untuk menyesatkan pandangan orang terhadap kebenaran. Merubah situasi-situasi dan kondisi-kondisi yang telah dikontrol Iblis untuk kepentingannya.